tag:blogger.com,1999:blog-9406064762302428842024-03-04T20:32:13.506-08:00GOENK EXTENDEDgoenkhttp://www.blogger.com/profile/12415041259908075037noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-940606476230242884.post-70350707911428395362010-02-12T18:03:00.000-08:002010-02-12T18:06:00.004-08:00sejarah photoshop<p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">Sejarah sang "Rajanya software Desain Grafis" dimulai di Ann Arbor, Michigan (USA) oleh seorang Profesor bernama Glenn Knoll. Glenn merupakan seorang penikmat fotografi yang biasa bekerja dalam kamar gelap di ruang bawah tanah rumahnya. Beliau juga praktisi TI yang cukup banyak dipengaruhi oleh naik daunnya PC pada masa itu. Sifat serta kecerdasan Glenn menurun pada kedua anaknya; Thomas dan John. Dan penemuan hebat merekan dimulai ketika Thomas melanjutkan penelitan ayahnya dengan menggunakan Apple II plus di ruang bawah tanah rumahnya.<br /></span></p><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">"Fotografi merupakan hobi saya semenjak di bangku MA</span><span style="font-size: 85%;">," papar Thomas dalam sebuah i</span><span style="font-size: 85%;">nterview dengan para Sarjana Michigan. "Di ruang gelap ayah, saya belajar membuat gambar hitam-putih dan warna yang kemudian di cetak. Juga cara untuk mengatur warna dan kontras."</span></p><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">Sementara Thomas mempelajari manipulasi gambar/foto di ruang bawah tanah, saudaranya John malah tergila-gila dengan "kotak ajaib" bawaan ayahnya yang disebut PC. "Itulah kali pertama saya menggunakan komputer, sekitar tahun 1978. Ketika saya SMA dan berumur 16tahun, ayah menghadiahi saya Apple II plus dengan 64K RAM," ke</span><span style="font-size: 85%;">nang John pada interview untuk AppleMaster Biography.<br /></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">"Ada satu lagi kenangan yang sungguh berkesan", John menambahkan, "di tahun 1984, ketika saya membaca artikel mengenai Macintosh pada majalah Time, dan saya langsung berteriak dalam hati, WOW!, lihat komputer ini!" Beberapa bulan kemudian, Ayahnnya membeli seperangkat komputer MAC yang telah tersedia di pasaran.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk0gm4K-9kWDzcEveiE3lMfX94Az0VFKPANgmjvqOR5FpfFbDMH7D2dGfedyDnrBqyApoXLi69VVj_3zq7hnWbD3fxL6XiUfpcQzE5lA9DqIrLitdHqVTha_ZfIk1Ur5if7nCED4QIZrGH/s1600-h/john_knoll.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk0gm4K-9kWDzcEveiE3lMfX94Az0VFKPANgmjvqOR5FpfFbDMH7D2dGfedyDnrBqyApoXLi69VVj_3zq7hnWbD3fxL6XiUfpcQzE5lA9DqIrLitdHqVTha_ZfIk1Ur5if7nCED4QIZrGH/s320/john_knoll.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5149992624043239362" border="0" /></a></span></p><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">Meskipun Thomas menyukai pekerjaannya di </span><span style="font-size: 85%;">ruang gelap, ia juga memiliki ketertarikan yang sama di</span><span style="font-size: 85%;"> dunia komputer dan pemrograman. Pada tahun 1987 ia membeli sebuah Apple Macintosh Plus untuk membantu </span><span style="font-size: 85%;">riset gelar Ph.D-nya "Processing of digital images". Ia cukup kecewa karena Mac tidak dapat menampilkan level gray-scale pada gambar yang dibuatnya. Untuk memecahk</span><span style="font-size: 85%;">an masalah tersebut, Thomas menulis sebuah sub-rutin yang meng-emulasikan efek gray-scale tersebut.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">Riset Thomas membawanya pada lebih banyak subrutin dan tumpukan kode yang berhubungan dengan pemrograman gambar. Kode-kode komputer tersebut menarik perhatian John, ketika berkunjung ke Ann Arbor sewaktu libur dari pekerjaannya di ILM ( industrial Light and Magic - Marin, California ). "Apa yang Thomas kerjakan sebenarnya adalah bagaimana cara agar komputer dapat mengenali informasi yang "disemat-kan" dalam sebuah gambar digital," Kenang John dalam sebuah interview dengan Terrence Masson, untuk buku "CG 101: A Computer Graphic Industry Reference".</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">"Pemrosesan gambar merupakan dasar dari segalan</span><span style="font-size: 85%;">ya, dan Tom telah menulis cukup banyak kode untuk hal tersebut," John menambahkan. "Ketika Tom menunjukkan pekerjaannya, hal itu cukup mengagetkan saya. Karena sangat mirip dengan software pemroses gambar yang digunakan oleh Pixar [ komputer khusus grafis yang dilihat DEMO-nya oleh John sewaktu di ILM ]. Segera setelah itu, keduanya berkerjasama membangun sebuah aplikasi kecil yang disebut "Display"</span></p><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjltp0TYtUE5Q2fgEw7XMGxLyknpT5auC3zwckrJsuglWrXPsgBPKYtM8cFtCC4nX_hp0DwoXVhnriy6ephnWWjsrVdoq9VqjS52kCu38Onose78LVtDldgO9vEcaPS-MU7fb0lIV-Vk8Lr/s1600-h/Knoll_org_icons.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjltp0TYtUE5Q2fgEw7XMGxLyknpT5auC3zwckrJsuglWrXPsgBPKYtM8cFtCC4nX_hp0DwoXVhnriy6ephnWWjsrVdoq9VqjS52kCu38Onose78LVtDldgO9vEcaPS-MU7fb0lIV-Vk8Lr/s320/Knoll_org_icons.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5149993422907156434" border="0" /></a></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: center; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-style: italic; font-size: 78%;">Icon aplikasi asli Photoshop buatan Thomas Knoll</span><br /></span></p><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">"Saya cukup puas," ujar John, "Namun saya mulai memikirkan ide-ide lain. Misalnya bagaimana jika Display dapat menyimpan gambar ke dalam format yang berbeda, sehingga saya dapat mencetaknya menggunakan program lain? Ketika membuka beberapa gambar yang diperoleh dari ILM dengan menggunakan Display, hasilnya terlalu gelap saat ditampilkan pada layar komputer yang digunakan. Jadi, otomatis saya juga membutuhkan gamma correction". Saat itu, John sangat penasaran mengenai kemungkinan membuat aplikasi pengolah gambar untuk PC.<br /></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">Setelah mengalamai beragam perombakan dan perbaikan dalam beberapa bulan, Display mengalami kemajuan pesar dan berubah nama menjadi "ImagePro" pada tahun 1988. Saat itu, John menyarankan Thomas agar meng-komersilkan ImagePro. "Saya tidak memiliki cukup dana, dan istri saya sedang mengandung anak pertama kami", Thomas menjelaskan, "Saya mengalami tekanan berat saat itu...dilema antara mencari pekerjaan dan rasa penasaran untuk menyelesaikan riset saya"<br /></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">Awal 1988, Thomas memutuskan untuk memberi deadline pada dirinya sendiri sebanyak 6 bulan, untuk menyelesaikan ImagePro versi beta. Setelah itu, John menawarkan aplikasi tersebut pada para petinggi Silicon Valley. Hampir semua perusahaan yang menerima tawaran tersebut menunjukkan ketertarikan yang cukup besar. Namun mereka pesimis ImagePro dapat mengalahkan dominasi PixelPaint, aplikasi pengolah gambar yang telah lebih dulu -dan sangat- populer kala itu.<br /></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">Tapi sebuah perusahaan bernama BarneyScan menawarkan kerjasama. Mereka menawarkan paket aplikasi yang dinamai "Photoshop" yang disertakan dalam penjualan Scanner produksi mereka. Sekitar 200 kopi Photoshop di kapalkan dengan scanner tersebut. Menurut Jeff Schewe dalam artikelnya,"Photoshop: a Decade of Image-Editing Excellence."<br /></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">September 1988, peruntungan Knoll bersaudara berubah. Ketika mendemokan Photoshop pada Tim kreatif Adobe, mereka menyukai produk tersebut. Kontrak lalu dibuat dan Photoshop 1.0 akhirnya di rilis setelah 10 bulan proses pengembangan.<br /></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">Thomas terus terlibat dalam proyek-proyek kreatif lainnya. Ia malah tidak menyelesaikan thesis-nya. Sementara John melanjutkan karirnya di ILM, sebagai supervisor dari beragam efek visual yang hebat pada film-film blockbuster hollywood, seperti: Mission Impossible (1996), Star Trek: First Contact (1996) dan Star Wars: Episode I - The Phantom Menace (1999). Glenn Knoll masih beraktifitas sebagai profesor di Universitas teknik Michigan. Bedanya sekarang, ia menggunakan PowerBook G3 dirumah. Dan ruang gelap di lantai bawah tanah kini telah digantikan oleh, ya tentu saja : Photoshop.</span></p><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">diterjemahkan dari </span><span style="font-style: italic; font-size: 85%;">Story Photography: Histroy of Photoshop</span><span style="font-size: 85%;"></span></p><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /><span style="font-size: 85%;"></span></p><p style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 85%;">pixelisme.blogspot.com<br /></span></p>goenkhttp://www.blogger.com/profile/12415041259908075037noreply@blogger.com0